
Istilah yang satu ini memang sudah sangat lazim ditelinga kita, sedari kecil di sekitar kita orang - orang selalu saja
mengeluarkan istilah ini. Dan atau mungkin saja istilah ini juga termasuk salah satu peribahasa dalam bahasa Indonesia,
seperti misalnya ada peribahasa seperti ini "anjing meng gonggong khafilah tetap berlalu" atau "sepandai pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga" kalo buat saya sih sepandai pandai tupai melompat pasti akhirnya cape juga :p
Yaaaa... entah siapa yang pertama kali mencetuskan istilah ini
"Buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya", tapi setahu saya ada seorang tokoh ilmuwan yang sangat mendukung kalimat tersebut, yang mana ilmuwan ini meneliti tentang kepribadian manusia, sifat manusia, perilaku manusia etc... (dasar orang bule kurang kerjaan :D hi hi hi).
Namanya klo tidak salah Sigmund Freud ... ya Sigmund freud... dialah orang yang dikenal dengan Teori Psikoanalisis nya. Secara garis besar beliau berpendapat bahwa sikap seseorang itu sangat dipengaruhi oleh sikap dan perilaku orang tuanya. Dan kemudian teori dan ajarannya itu meluas ke seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia. Mungkin juga dia lah orang yang melatar belakangi munculnya istilah "buah yang jatu tak jauh dari pohonnya" di dalam kehidupan kita.

Freud dan teorinya sangat populer dikalangan para ilmuwan, beliau juga menulis banyak sekali buku - buku ilmiah yang pastinya berhubungan dengan kepribadian manusia.
Tetapi kemudian ada seorang ilmuwan ternama pula yang memiliki pendapat yang berbeda. Beliau malah berpendapat bahwa sikap dan perilaku manusia itu justru ditentukan oleh dirinya sendiri tanpa ada pengaruh dari luar. baik itu dari unsur genetika atau keturunan ataupun yang lainnya. Manusia bagaikan kotak yang tertutup kata dia (apa maksudnya yahh??? :D ).
Ilmuwan ini klo nggak salah bernama Skinner ... sorry sang penulis lupa nama lengkapnya soalnya focus penulis lagi tertuju pada artis cantik yang ada di TV (dasar penulis gila :p ).
ya... begitulah kira - kira gambaran dari teori skiner ini. Bahwa sebenarnya tidak ada pengaruhnya sama sekali kepribadian seseorang dengan unsur genetika dari orang tua. Jadi perilaku manusia itu akan terbentuk dengan sendirinya, tetapi bukan berarti faktor lingkungan tidak mempengaruhi perilaku dan sikap seseorang.
Justru menurut skiner sikap dan perilaku seseorang itu dibentuk dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya lalu kemudian diproses dan diseleksi oleh diri seseorang tersebut sehingga terciptalah suatu kepribadian yang baru dan unik. Karena setiap individu adalah unik. Dan tidak ada satupun orang yang memiliki kepribadian sama dengan yang lain, yang ada hanyalah kemiripan perilaku dan sikap.

Jadi menurut skiner
"BUAH YANG JATUH BISA JAUH TIDAK SELALU DEKAT DARI POHONNYA"
Menurut anda bagaimana...?
Teori siapakah yang pantas kita anut atau percayai..? Freud atau Skinner..?
Kalo saya sih lebih setuju kepada Teori Skinner, bahwa kepribadian manusia itu tidak ditentukan ataupun dipengaruhi oleh kepribadian orang tua, melainkan kepribadian seseorang itu akan terbentuk dengan sendirinya dan banyak dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Yang dipengaruhi oleh unsur genetika menurut saya hanyalah kondisi fisik seseorang. Jika sang bapak berbadan tinggi maka kemungkinan sang anak juga demikian. Jika sang ibu berwajah cantik maka kemungkinan besar sang anak juga akan berparas cantik. Jika orang tuanya pintar maka sang anakpun berpotensi untuk pintar.
Ingat bahwa tinggi, cantik dan pintar bukanlah merupakan sebuah sikap atau perilaku. Jadi faktor keturunan tidak mempengaruhi kepribadian seseorang.
Bayi yang lahir belum memiliki kepribadian sendiri, melainkan bayi tersebut hanya memiliki potensi untuk membentuk kepribadiannya sendiri.
Jika bayi tersebut tumbuh besar dan berkembang dibawah asuhan dan bimbingan orang tuanya maka pastilah kepribadiannya akan cenderung mengalami kemiripan dengan orang tuanya, begitupun sebaliknya jika bayi tersebut dirawat dan dibesarkan dilingkungan yang lain maka secara otomatis bayi tersebut akan tumbuh dan berkepribadian sebagaimana orang - orang didekatnya mengajarkannya dan mempengaruhi sikap dan perilakunya.
Contoh :
Seorang ayah adalah dokter yang ternama dan berpendidikan dan seorang ibu adalah dosen yang pintar dan sangat dihargai. Jika anak mereka lahir dan dibesarkan serta dibimbing oleh mereka, apakah si anak kelak akan menjadi seperti mereka...?
99 % pasti jawabannya benar. bahwa jika si anak di asuh di besarkan dan dibimbing oleh kedua orang tuanya yang berkpribadian baik, maka sangat besar kemungkinan si anak akan menjadi seperti mereka. Namun lain halnya apabila si anak di besarkan oleh kakeknya yang juga seorang narapidana, yang hidup dilingkungan kumuh, rawan kriminal, pergaulan bebas dan tidak teratur. Apakah sang anak akan tetap berkepribadian seperti kedua orang tuanya... Jawabannya pastilah TIDAK.
Dari contoh diatas kita bisa meniympulkan bahwa kepribadian seseorang tidak ditentukan oleh unsur genetika tapi ditentukan oleh diri kita sendiri dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitar kita.
"BUAH YANG JATUH TIDAK SELALU DEKAT DARI POHONNYA"
lohhh kok bisa :D ....? ya bisa saja, seandainya pohon itu tumbuh diatas gunung dan jurang yang terjal maka sebagian buahnya yang jatuh akan tergulung gulung jauh dari pohonnya.
Dan atau seandainya pohon itu tumbuh di pinggir sungai maka akan ada buahnya yang jatuh di sungai dan kemudian buah tersebut akan hanyut terbawa arus sungai jauh
dari pohonnya...
tapi walau bagaimanapun itu adalah pendapat saya pribadi, belum tentu sama dengan pendapat teman - taman yang lain.Bagaimana dengan anda?
Anda Bebas Berpendapat...!!!
Thanks :)
By Amad_dlg
ha..ha..ha.
BalasHapustulisan yang bagus,
nice posting...
:) cuman sebatas pendapat saja bro
BalasHapusentar aku posting ini di MP ku, aku suka
BalasHapussdh sya pasang link ke blog ente :D
BalasHapusSippp
thx mas :)
BalasHapusmenulis trus... hidup blogger :D